Jangan meremehkan kekuatan hati atau perasaan karena
ternyata kekuatannya 5.000 kali kekuatan pikiran.
Manakala
kita memasrahkan segala sesuatunya kepada Tuhan, saat itu pula pupus
segala cemas. Kita menjadi lebih kuat. Mengapa? Karena urusan kita sudah
diserahkan kepada Sang Maha Berkehendak. ''Biarlah Dia yang mengatur.
Kita yang melaksanakan keinginan- Nya.
dalam kondisi ikhlas, otak
memproduksi hormon serotonin dan endorfin yang menyebabkan seseorang
merasa nyaman, tenang, dan bahagia. Dalam zona ikhlas, bermekaranlah
pelbagai energi positif: Rasa syukur, sabar, dan termasuk fokus. ''Kita
pun tiba-tiba merasa penuh tenaga. Energi ikhlas ini kemudian menyebar
ke setiap jengkal tubuh.
Membikin imunitas tubuh meningkat, pembuluh darah terbuka lebar, detak jantung stabil, dan kapasitas indera meningkat.
Jika
kita meneropong lewat elektroensefalogram (EEG), tampak bahwa otak
memancarkan gelombang sesuai kondisi jiwa seseorang. Dimanakah
kebahagiaan? Teknologi mutakhir menunjukkan: Rasa bahagia membentang
antara panjang gelombang alfa dan theta pada otak. Inilah zona ikhlas.
Zona
ikhlas berada di frekwensi 8 Hz hingga 13,9 Hz atau alfa. Orang yang
sedang rileks, melamun, atau berkhayal, berada dalam frekwensi ini.
Anak-anak balita frekwensinya selalu berada dalam posisi alfa karenanya
mereka selalu jujur, polos, dan tak pernah larut bersedih. Begitu murni.
Zona
ikhlas juga terbentang di antara frekwensi 4 Hz hingga 7,9 Hz atau
theta. Dalam kondisi ini pikiran menjadi amat kreatif dan inspiratif.
Pikiran juga terasa khusyuk, rileks yang dalam, hening, dan amat
intuitif.
Semakin pandai Anda menyetel frekuensi alfa atau theta
di otak Anda, kata Erbe, semakin mudah hidup Anda. Frekwensi ini memang
menawarkan kelezatan hidup sesungguhnya: Rasa syukur dan nyaman. Karena
itulah, menurut dia, jelas sudah bahwa ukuran sukses (kebahagiaan, red)
sebetulnya amat ditentukan oleh keberhasilan merasakan pikiran bahagia.
Itu saja. Kebahagiaan karenanya tak perlu dicari-cari apalagi lewat
semata-mata kelimpahan materi.
4 GELOMBANG OTAK
Beta (14 Hz - 100 Hz)
Dalam
frekwensi ini, seseorang tengah dalam kondisi terjaga dan didonimasi
logika. Otak kiri aktif berpikir atau berkonsentrasi menghasilkan
gelombang tinggi. Otak pun mengeluarkan hormon kortisol dan norefinerin
memicu cemas, khawatir, dan stres. Akibat buruknya sejumlah penyakit
mudah datang jika kita terlalu aktif di gelombang ini.
Alfa (8 Hz -13,9 Hz)
Inilah
tombol ikhlas yang dicari. Kondisi alfa adalah pintu masuk ke alam
bawah sadar. Dalam status alfa, tubuh terasa nyaman, tenang, dan
bahagia. Orang yang sedang rileks, melamun, dan berkhayal berada dalam
kondisi alfa. Otak lebih optimal bekerja.
Theta (4 Hz - 7,9 Hz)
Frekwensi
ini menunjukkan seseorang dalam kondisi mimpi. Dalam situasi ini,
pikiran menjadi kreatif dan inspiratif. Otak mengeluarkan hormon
melatonin, catecholamine, dan arginine- vasopressin.
Delta (0,1 Hz - 3,9 Hz)
Frekwensi
terendah. Memancar saat seseorang tidur pulas tanpa mimpi, tidak bisa
merasakan badan, tidak berpikir. Otak mengeluarkan human growth hormone
yang bisa membikin awet muda.
* T U W
Tidak ada komentar:
Posting Komentar