Bukannya tidak pernah memulai, namun
selayaknya manusia yang mudah menyerah pada tekanan aku memilih untuk diam.
Terasa sakit saat tekanan datang
dari sisi dalam hingga diam tidak lagi dapat membendung kata-kata yang mengalir
dalam bentuk butiran air mata.
Untuk sesaat aku ingin menyerah
kalah pada pemikiran-pemikiran penuh tanda tanya akan sisi buruk
ketidakpastian.
Dan setiap manusia membawa kisah
berbeda yang membangun karakternya maka aku tidak ingin menghakimi.
Bukannya tidak pernah memulai, namun
selayaknya manusia yang memilih jalan panjang berliku penuh belukar ketimbang
lurus dihiasi jejak bunga aku lantas menjadi besar kepala.
Terasa lelah saat jalan penuh
hambatan justru datang dari seorang yang dikenal dekat dan tidak menerima
penolakan dalam bentuk apapun.
Untuk sesaat aku ingin mengikuti
jalan yang mendominasi walaupun tampak salah hingga harus membunuh naluri
seorang makhluk.
Dan setiap manusia memiliki takdir
masing-masing yang tertulis jauh sebelum jalan tercipta maka aku memilih untuk
percaya kepada Sang Pencipta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar